Jumat, 29 April 2016

bahaya radiasi tegangan SUTET PLN

Bahaya Radiasi Tegangan SUTET PLN
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyYPOu0d0-E69UvHuArlAuwdT6vbyD78QyJ1VrzzFcb7ZBbXie3xKBHm8RilFpOJWyoKe0JIAWabM2O2f_y_BOGT7FDAaQHuZbVaOcWHVI0OyoTyH0lzkQdiQKVWXFcVb4o5238a7BQqb4/s200/sutet.jpg
SUTET 500KV 

Rencana pemerintah untuk meningkatan kesejahteraan rakyat melalui industrialisasi tampaknya merupakan suatu rencana yang patut didukung oleh semua pihak. Berbagai investasi dalam bidang industri pada saat ini telah banyak dilakukan oleh pihak swasta, baik melalui penanaman modal dalam negeri (PMDN) maupun melalui penanaman modal asing (PMA). Sedangkan dari pihak pemerintah sendiri rupanya juga sudah cukup banyak yang dikerjakan melalui sektor industri, antara lain melalui kiprah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang tergabung dalam kelompok industri strategis (BPIS) dan juga melalui industri petrokimia, industri semen, industri logam dan industri berat lainnya.
Tidak bisa dipungkiri bahwa semua kegiatan industri seperti di atas hanya dapat berjalan apabila tenaga listrik tersedia cukup memadai. Untuk mengatasi kebutuhan tenaga listrik tersebut, pihak pemerintah juga sudah memikirkannya antara lain melalui pembangunan pembangkit tenaga listrik berskala besar seperti yang ada di PLTU Suralaya (Jawa Barat), PLTU Paiton (Jawa Timur) dan PLTU Tanjung Jati (Jawa Tengah).
Selain dari itu, pemerintah juga mengizinkan kepada pihak swasta untuk menanamkan modal dalam bidang penyediaan tenaga listrik dalam rangka pemenuhan kebutuhan listrik untuk industrialisasi. Hanya saja penjualan tenaga listrik yang dihasilkan oleh swasta kepada konsumen masih tetap melalui PLN sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku.
Interkoneksi dan Transmisi Tenaga listrik
Pembangunan dalam sektor industri pada saat ini, sebenarnya merupakan kelanjutan pembangunan dari sektor-sektor lainnya yang telah dilakukan pada PJP I yang lalu. Pada PJP II ini pembangunan sektor industri diarahkan untuk menuju kepada kemandirian perekonomian nasional, meningkatkan kemampuan bersaing dan menaikkan pangsa pasar baik pangsa pasar dalam negeri maupun pangsa pasar luar negeri.
Untuk dapat melakukan pembangunan sektor industri, masalah tenaga listrik merupakan salah satu faktor penentu yang harus diperhatikan dengan cermat. Kenaikan penyediaan tenaga listrik (daya terpasang kumulatif) sejak awal Pelita I sampai dengan akhir PJP I yang lalu, tampaknya merupakan indikasi keseriusan pemerintah untuk melakukan pembangunan sektor industri, seperti yang tampak pada grafik (terlampir).
Ketersediaan tenaga listrik selama PJP I yang meningkat pesat dengan laju pertumbuhan rata-rata 12,4 % per tahun dan pada akhir PJP I meningkat menjadi 17,5 % per tahun melebihi angka yang direncanakan yaitu 14,6 % per tahun. Laju pertumbuhan konsumsi tenaga listrik di Indonesia ternyata di atas angka rata-rata di Asia yang hanya sekitar 7,9 % per tahun dan jauh di atas rata-rata petumbuhan konsumsi tenaga listrik dunia yang hanya sekitar 3,6 % per tahun. Laju pertumbuhan tenaga listrik yang tinggi ini dapat dicapai dengan mengembangkan sistem jaringan terpadu.
Pengembangan sistem jaringan terpadu meliputi sistem interkoneksi pusat-pusat pembangkit tenaga listrik yang ada serta membangun sistem transmisi dari pusat pembangkit ke gardu induk. Pada saat ini interkoneksi di Indonesia baru dilaksanakan di Pulau Jawa, yaitu dengan sistem tegangan tinggi (75 kV dan 150 kV) serta tegangan ekstra tinggi (500 kV) yang menghubungkan beberapa PLTA dan PLTU yang terdapat di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur, yaitu antara pusat pembangkit di Suralaya, Saguling, Semarang, Gresik dan Paiton. Sedangkan sistem distribusi (penyaluran) di Indonesia saat ini menggunakan tegangan 20 kV untuk primer dan 220/380 V untuk sekunder dengan frekuensi 50 Hz.
Tujuan dari sistem interkoneksi dan transmisi secara terpadu ini antara lain untuk meningkatkan kemampuan suplai tenaga listrik, agar pada saat terjadi gangguan pada salah satu pusat pembangkit tidak terlalu berpengaruh pada konsumen. Sebagai contoh gangguan adalah pada PLTA yang sangat dipengaruhi oleh debit air, tandon air, limpahan dan daya muatnya. Sedangkan pada PLTU gangguan dapat berasal dari efisiensi kerja ketel uap, turbin dan sistem peralatan lainnya.
Sistem interkoneksi dan transmisi tersebut sering pula dinamakan dengan sistem Saluran Udara Tegangan (Ekstra) Tinggi yang sering disingkat dengan SUTET. Sistem interkoneksi dan transmisi tersebut saat ini memang harus dilakukan agar sistem jaringan terpadu dalam rangka pemenuhan kebutuhan tenaga listrik dapat dicapai. Namun dengan meningkatnya kesadaran masyarakat tentang masalah keselamatan kerja dan keselamatan lingkungan, maka masalah interkoneksi dan transmisi (SUTET) dengan tegangan tinggi atau ekstra tinggi menjadi suatu persoalan yang harus diperhatikan dengan cermat apabila jaringan tegangan tinggi tersebut melewati daerah permukiman.
Kasus jaringan tegangan tinggi yang melewati daerah Gresik dan daerah Parung kiranya dapat menjadi pelajaran yang menarik untuk perencanaan interkoneksi dan transmisi pada masa mendatang. Apa yang menyebabkan masyarakat menjadi cemas bila daerahnya dilewati jaringan tegangan tinggi, tidak lain adalah karena rasa khawatir dan takut terkena radiasi tegangan tinggi. Apa sebenarnya radiasi tegangan tinggi tersebut akan dibahas pada uraian berikut ini.

Apakah Radiasi Tegangan Tinggi itu?
Masalah radiasi tegangan tinggi sebenamya sudah sejak lama dipikirkan oleh para ahli, paling tidak semenjak James Clark Maxwell mengumumkan teorinya tentang :A dynamic theory of the electromagnetic field, suatu teori revolusioner tentang pergeseran arus yang diramalkan dapat menimbulkan gelombang elektromagnet yang merambat dengan kecepatan cahaya. Pada waktu teori tersebut diumumkan (tahun 1865) Maxwell belum menyebutnya sebagai suatu radiasi seperti yang kita kenal saat ini.
Secara teoritis elektron yang membawa arus listrik pada jaringan tegangan tinggi akan bergerak lebih cepat bila perbedaan tegangannya makin tinggi. Elektron yang membawa arus listrik pada jaringan interkoneksi dan juga pada jaringan transmisi, akan menyebabkan timbulnya medan magnet maupun medan listrik. Elektron bebas yang terdapat dalam udara di sekitar jaringan tegangan tinggi, akan terpengaruh oleh adanya medan magnet dan medan listrik, sehingga gerakannya akan makin cepat dan hal ini dapat menyebabkan timbulnya ionisasi di udara. Ionisasi dapat terjadi karena elektron sebagai partikel yang bermuatan negatif dalam gerakannya akan bertumbukan dengan molekul-molekul udara sehingga timbul ionisasi berupa ion-ion dan elektron baru. Proses ini akan berjalan terus selama ada arus pada jaringan tegangan tinggi dan akibatnya ion dan elektron akan menjadi berlipat ganda terlebih lagi bila gradien tegangannya cukup tinggi. Udara yang lembab karena adanya pepohon di bawah jaringan tegangan tinggi akan lebih mempercepat terbentuknya pelipatan ion dan elektron yang disebut dengan avalanche.
Akibat berlipatgandanya ion dan elektron ini (peristiwa avalanche) akan menimbulkan korona berupa percikan busur cahaya yang seringkali disertai pula dengan suara mendesis dan bau khusus yang disebut dengan bau ozone. Peristiwa avalanche dan timbulnya korona akibat adanya medan magnet dan medan listrik pada jaringan tegangan tinggi inilah yang sering disamakan dengan radiasi gelombang elektromagnet atau radiasi tegangan tinggi.

Berbahayakah Radiasi Tegangan Tinggi itu?
Secara umum setiap bentuk radiasi gelombang elektromagnet dapat berpengaruh terhadap tubuh manusia. Sel-sel tubuh yang mudah membelah adalah bagian yang paling mudah dipengaruhi oleh radiasi. Tubuh yang sebagian besar berupa molekul air, juga mudah mengalami ionisasi oleh radiasi. Seberapa jauh pengaruhnya terhadap tubuh manusia, tergantung pada batas-batas aman yang diizinkan. Sebagai contoh untuk radiasi nuklir yang aman bagi manusia (untuk pekerja radiasi) adalah dosis di bawah 5000 mili Rem per tahun, sedangkan untuk masyarakat umum adalah 10 % dari harga tersebut. Lantas bagaimanakah dengan batasan aman untuk radiasi tegangan tinggi?
Sejauh ini batasan aman untuk radiasi tegangan tinggi masih terus diteliti dan para ahli di seluruh dunia masih belum sampai kepada kata sepakat tentang batasan aman tersebut. Penelitian pengaruh radiasi tegangan tinggi sejauh ini baru diketahui akibatnya terhadap binatang percobaan di laboratorium. Radiasi tegangan tinggi (radiasi elektromagnet) ternyata mempengaruhi sifat kekebalan (imun) tikus-tikus percobaan.
Apakah radiasi tegangan tinggi juga bersifat cocarcinogenik (merangsang timbulnya kanker), ternyata masih dalam taraf dugaan saja, karena tikus-tikus percobaan yang dikenai radiasi tegangan tinggi tidak ada yang menjadi terserang kanker, walaupun diramalkan kemungkinan terkena kanker dapat meningkat karenanya. Memang terdapat perbedaan antara manusia dan tikus, sehingga penelitian terhadap tikus-tikus tersebut mungkin lain hasilnya terhadap manusia. Walaupun demikian, usaha manusia untuk mengurangi dampak teknologi berupa jaringan interkoneksi dan transmisi tegangan tinggi yang dapat menimbulkan kemungkinan terkena radiasi tegangan tinggi tetap perlu dilakukan, agar diperoleh kepastian mengenai harga batas aman bagi manusia.
Satuan untuk mengukur radiasi tegangan tinggi tidaklah sama dengan satuan untuk radiasi nuklir yang menggunakan satuan REM, singkatan Rontgen Equivalent of Man. Satuan radiasi tegangan tinggi masih menggunakan satuan Weber/meter2, yaitu satuan flux dalam sistem mks. Mengingat bahwa l Weber/m2 sama dengan 104 gauss, sedangkan satuan untuk induksi magnetik telah ditentukan dengan satuan Tesla yang besarnya sama dengan 104 gauss, maka satuan radiasi tegangan tinggi dapat juga menggunakan satuan Tesla yang identik dengan Weber/m2.
Walaupun belum ada kata sepakat untuk menentukan batas aman bagi radiasi tegangan tinggi, namun Amerika Serikat sebagai negara industri yang banyak menggunakan jaringan tegangan tinggi, telah menetapkan batas aman sebesar 0,2 mikro Weber/m2. Sedangkan Rusia (bekas Uni Sovyet) menetapkan batas aman radiasi tegangan tinggi dengan faktor 1000 lebih rendah dari yang telah ditetapkan Amerika Serikat. Adanya perbedaan penetapan batas aman ini disebabkan karena penelitian mengenai dampak radiasi tegangan tinggi terhadap manusia masih belum selesai dan masih terus dilakukan. Hal menarik dari penentuan harga batas aman tersebut adalah bahwa Amerika Serikat yang menetapkan harga batas aman tersebut adalah Radiation Protection Board, sedangkan di Rusia oleh Ministry Of Health (Departemen Kesehatan), sedangkan di Australia oleh Australian Radiation Protection Society (ARPS), suatu lembaga non pemerintah.
Lantas bagaimanakah dengan di Indonesia? Siapakah yang akan menetapkan harga batas aman radiasi tegangan tinggi? Apakah BATAN, apakah Departemen Perindustrian, apakah Departemen Kesehatan, apakah Menteri Negara Lingkungan Hidup ataukah pihak PLN sendiri yang banyak berkaitan dengan masalah jaringan tegangan tinggi. Masalah ini kiranya perlu segera ditetapkan, mengingat bahwa PLN masih akan membangun jaringan tegangan tinggi sebagai interkoneksi dan transmisi sepanjang 2000 km.
Mudah-mudahan penetapan batas aman radiasi tegangan tinggi di Indonesia berdasarkan pertimbangan yang matang, sehingga masyarakat tidak menjadi takut dan khawatir bila daerahnya akan dilewati jaringan tegangan tinggi. Selain dari itu, penjelasan yang transparan dari pihak PLN kepada masyarakat perlu diberikan, agar program interkoneksi dan transimisi dapat berjalan lancar, sehingga program pembangunan sektor industri dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya yang pada akhirnya kesejahteraan masyarakat diharapkan akan dapat meningkat. Semoga.

penulis:
Ir. Wisnu Arya Wardhana, adalah Widyaiswara BATAN, pengamat dan penulis masalah lingkungan, tinggal di Yogyakarta.
Drs. Supriyono MSc., adalah peneliti BATAN, dosen PATN, tinggal di Yogyakarta.
Ir. Djiwo Harsono MEng., dosen PATN, tinggal di Yogyakarta


Bahaya listrik
Oscillating listrik dan medan magnet radiasi elektromagnetik akan menginduksikan arus listrik pada konduktor yang melewatinya. Radiasi yang kuat dapat menyebabkan arus yang mampu memberikan sengatan listrik kepada orang atau binatang. Ini juga dapat berlebihan dan menghancurkan peralatan listrik.
Induksi arus oleh tray medan magnet juga cara di mana Badai matahari mengganggu pengoperasian dari sistem listrik dan elektronik, yang menyebabkan kerusakan dan bahkan ledakan kekuatan distribusi transformers, pemadaman (seperti dalam 1989), dan gangguan sinyal elektromagnetik ('' misalnya '' radio, TV, dan sinyal telepon).
Api bahaya
Radiasi elektromagnetik daya sangat tinggi dapat menyebabkan arus listrik yang cukup kuat untuk membuat percikan api (busur listrik) ketika tegangan induksi melebihi tegangan dadal dari media sekitarnya ('' misalnya '' air). Sparks ini dapat kemudian menyalakan bahan-bahan yang mudah terbakar atau gas, mungkin menyebabkan ledakan.
Ini dapat menjadi bahaya tertentu di sekitar kota bahan peledak atau kembang api, karena listrik yang berlebihan mungkin ignite mereka. Risiko ini sering disebut sebagai pahlawan (bahaya dari radiasi elektromagnetik ke Ordnance). MIL-STD-464A mandat penilaian pahlawan dalam sistem, tetapi Angkatan Laut dokumen OD 30393 memberikan prinsip-prinsip desain dan praktek untuk mengontrol elektromagnetik bahaya ordnance.
Di sisi lain, risiko yang terkait dengan mendorong dikenal sebagai HERF (bahaya dari radiasi elektromagnetik untuk bahan bakar). NAVSEA OP 3565 Vol. 1 dapat digunakan untuk mengevaluasi HERF, yang menyatakan kepadatan daya maksimum 0,09 W/m² untuk frekuensi di bawah 225 MHz (4.2 meter yaitu untuk emitor W 40).
Bahaya hayati
Yang terbaik dipahami biologis efek medan elektromagnetik akan menyebabkan pemanasan dielektrik. Sebagai contoh, menyentuh atau berdiri di sekitar antena sementara pemancar yang berkekuatan tinggi dalam operasi dapat menyebabkan luka bakar yang parah. Ini adalah persis jenis burns yang akan menyebabkan di dalam microwave oven.
Efek pemanasan ini bervariasi dengan kekuatan dan frekuensi energi elektromagnetik. Ukuran efek pemanasan adalah tingkat penyerapan tertentu atau SAR, yang memiliki unit watt per kilogram (W/kg). IEEE dan banyak pemerintah nasional telah menetapkan keselamatan batas paparan terhadap frekuensi berbagai energi elektromagnetik yang didasarkan pada SAR, terutama didasarkan pada pedoman ICNIRP, yang menjaga terhadap kerusakan termal.
Ada publikasi yang mendukung keberadaan kompleks efek biologis lemah '' non-thermal'' medan elektromagnetik (lihat Bioelectromagnetics), termasuk medan magnet lemah ELF. dan termodulasi RF dan microwave bidang Fundamental mekanisme interaksi antara bahan biologis dan elektromagnet tingkat non-thermal tidak sepenuhnya dimengerti.
DNA fragmentasi
2009 Studi di Universitas Basel, Swiss menemukan bahwa paparan intermiten (tetapi tidak terus-menerus) sel-sel manusia medan elektromagnetik 50 Hz pada kepadatan fluks 1 mT (atau 10 G) disebabkan kenaikan sedikit tetapi signifikan fragmentasi DNA dalam assay komet. Namun tingkat eksposur yang sudah di atas saat ini mapan keselamatan eksposur batas.

Pada kehidupan manusia dewasa ini, peralatan listrik makin banyak digunakan untuk memperoleh kemudahan maupun kenikmatan. Peran listrik makin banyak digunakan dalam berbagai prasarana kehidupan. Sehingga disekitar kita dikelilingi oleh medan listrik ( ML ) maupun medan elektromagnetik ( ME ) . Berapa besarkah pengaruh ML maupun ME ini terhadap kesehatan ?

Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mengetahui besarnya pengaruh ME maupun ML terhadap kesehatan. Beberapa penelitian menunjukkan pengaruh gelombang ini terhadap timbulnya kanker, terutama kanker darah ( Leukemia ) pada anak. Namun beberapa penelitian lain tidak dapat membuktikan adanya korelasi tersebut.

Dari hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh medan elektromagnetik terhadap kesehatan apabila terjadi pemajanan dengan intensitas yang sangat tinggi ( hal ini sukar ditemukan dalam pemajanan nyata sehari-hari ) dengan efek terhadap :

1. DNA, RNA, dan sintesis protein
2. Proliferasi sel
3. Respon imun
4. Transduksi signal membran ( hormon, enzim dan neurotransmiter

Efek – efek tersebut membuktikan bahwa pada tingkat pajanan yang tinggi akan terjadi gangguan dan pada sisi fisiologis dapat mempegaruhi beberapa fungsi seperti : fungsi reproduksi, kardiovaskular, saraf, hematopoetik, endokrin, mutagenesis , sistem imun.

Di dalam tubuh makhluk hidup sendiri terdapat medan listrik endogen yang mempunyai peranan kompleks dalam mengontrol mekanisme fisiologis tubuh, seperti : aktivitas saraf otot , sekresi kelenjar, fungsi membran sel , perkembangan dan pertumbuhan, serta perbaikan jaringan. Dapat dibayangkan bila ada medan listrik yang lebih besar disekitar kita pastilah akan mempengaruhi medan listrik endogen. Paparan medan dari luar ini akan mengakibatkan stress tambahan bagi tubuh dengan akibat : transmisi sinaptik pada saraf akan bertambah cepat dan menimbulkan respon yang berlebihan yang akhirnya mengakibatkan kelelahan pada tubuh.

Stress yang disebabkan pajanan medan listrik ini dapat menyebabkan perubahan gangguan fungsi sistem saraf otonom yang berhubungan dengan kelenjar adrenal. Dalam kondisi ini sistem saraf otonom akan mempengaruhi kinerja sistem hormonal yang dapat merangsang naiknya aktivitas hipotalamus dan Corticotrophin releasing factor ( CRF) yang berhubungan dengan hipofisis anterior serta adrenocortitrophin hormone ( ACTH ).

Dalam keadaan ini dihasilkan hormon adrenalin yang berlebihan sehingga mempengaruhi dan mengganggu kerja sistem homeostasis tubuh.

Sangatlah tidak mungkin bagi kita untuk menghindari pajanan medan listrik maupun elektromagnetik ini. Lepas dari kontroversi akibat pajanan gelombang ini terhadap timbulnya suatu penyakit maka tidak ada salahnya kita menghindari pajanan terhadap gelombang ini, misalnya tidak menempatkan radio di sekitar kepala, tidak duduk dekat microwave yang sedang menyala, penggunaan telepon genggam yang lama dan pada saat sinyal kurang baik, tidak tinggal di daerah pajanan listrik yang besar ( di bawah tekanan tinggi ) dsb


Kontradiksi Bahaya Radiasi SUTET

Banyak kalangan ahli mengklaim bahwa gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) sangat berbahaya bagi kesehatan orang-orang yang berada atau bermukim di sekitarnya. Anggapan ini dibenarkan oleh para ahli bidang telekomunikasi, namun tidak sedikit pula bantahan-bantahan oleh beberapa pihak yang menyangkal sebaliknya.



Apa sih SUTET itu ?

SUTET adalah singkatan dari Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi dengan kekuatan 500 kV yang ditujukan untuk menyalurkan energi listrik dari pusat-pusat pembangkit yang jaraknya jauh menuju pusat-pusat beban sehingga energi listrik bisa disalurkan dengan efisien. Dalam menyalurkan energi listrik tersebut terdapat radiasi medan magnet maupun radiasi medan listrik yang sangat membahayakan. Berbagai macam kekhawatiran muncul akan dampak SUTET terhadap kesehatan bagi penduduk yang tinggal di wilayah yang dilewati jalur saluran transmisi tersebut. Sehingga kita harus mengetahui apa akibat yang ditimbulkan oleh saluran transmisi tersebut.






Bahaya Kuat Medan Magnet yang Ditimbulkan SUTET 500 KV dan Mengatasinya

Kuat medan magnet yang ditimbulkan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) dengan kekuatan 500 KV inilah yang menimbulkan radiasi yang dikhawatirkan dapat menganggu kesehatan makhluk hidup khususnya manusia. Menurut IRPA dan WHO, batasan panjang kuat medan magnet yang diduga dapat menimbulkan efek biologis untuk umum adalah 0,5 mili tesla.


Dari penelitian yang sudah dilakukan ditemukan kuat medan listrik di halaman atau luar rumah lebih tinggi dibandingkan dengan didalam rumah, sehingga dalam langkah peningkatan kondisi lingkungan , lingkungan disekitar SUTET perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1.      Mengusahakan agar rumahnya berlangit-langit.
2.   Menanam pohon sebanyak mungkin disekitar rumah pada lahan yang kosong.
3.   Bagian atap rumah yang terbuat dari logam sebaiknya ditanahkan (grounding)
4.   Penduduk disarankan tidak keluar rumah terutama pada malam hari, karena pada malam hari arus yang mengalir pada kawat penghantar SUTET lebih tinggi dari pada siang hari.
5.   Alat-alat yang terbuat dari logam yang berukuran besar (mobil dll) sebaiknya ditanahkan (grounding)
Secara garis besar radiasi medan magnetik total yang dihisap dan didistribusikan dalam tubuh manusia adalah tergantung beberapa hal :
1.      Frekuensi dan panjang gelombang medan elektromagnetik
2.   Polarisasi medan magnetik.
3.   Konfigurasai (seperti jarak) antara badan dan sumber radiasi medan magnetik.
4.   Keadaan paparan radiasi, seperti adanya benda lain disekitar sumber radiasi.
5.   Sifat-sifat elektrik (listrik) tubuh (konstan dielektrik dan konduktivitas).Hal ini sangat tergantung pada kadar air didalam tubuh. Radiasikan lebih banyak diisap pada media dengan konstan dielektrik yang tinggi, seperti otak, otot, dan jarinagan lain dengan kadar air tinggi.

Ketika hal diatas telah dilakukan dan medan magnet tidak melebihi 0,5 mili tesla maka penduduk tidak perlu risau dengan pembuatan tower SUTET 500 KV diingkungan perumahan penduduk, karena medan magnet yang ditimbulkan SUTET radiasinya tidak berbahaya bagi kesehatan manusia.


Jarak Aman Pemukiman dari Radiasi SUTET 

Telah dijelaskan di atas bahwa medan magnet tidak melebihi 0,5 mill Tesla maka radiasi medan magnet yang ditimbulkan oleh SUTET tidak berbahaya dan pembangunan SUTET tidak perlu dirisaukan.

Tapi untuk tidak mendapatkan bahaya SUTET maka ada ketentuan-ketentuan didalamnya supaya radiasi tidak dirasakan makhluk hidup. Untuk ketentuan jarak aman SUTET (500 KV) terhadap perumahan, silakan mereferensikan pada atuaran berikut :

1. Lampiran V Keputusan Mentri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 1457 K/28/MEM/2000 tangal 3 November 2000 tentang ”Kriteria Tata Ruang Aspek Pertambangan dan Energi”. Disana disebutkan jarak minimum bangunan tidak tahan api dengan saluran SUTET minimal 14 meter (sirkit ganda) dan 15 meter (sirkit tungal).

2. SNI 04-6918-2002 tentang ”Ruang Bebas dan Jarak Bebas Minimum pada SUTET”. SNI mempunyai pendapat yang berbeda dengan kepmen ESDM di atas mengenai jarak runag aman, yang dapat kita lihat dibawah ini :

a. Jarak bebas umum Vertikal dari konduktor dengan bangunan, yaitu 9 meter untuk SUTET.

b. Jarak bebas minimum horizontal dari sumbu menara, yaitu :

• 22 meter untuk SUTET 500 KV sirkit tunggal.

• 17 meter untuk SUTET 500 KV sirkit ganda.



Kita sebagai penduduk janganlah terlalu risau dengan pembangunan SUTET disekitar pemukiman penduduk ketika keberadaan SUTET tersebut telah sesuai standar yang telah dikeluarkan lembaga tertentu.

Ketika keberadaan SUTET mengganggu kesehatan kita jangan terlalu cepat menyimpulkan bahwa keberadaan SUTET lah yang telah mengganggu kesehatan kita, lebih baik kita teliti dulu medan magnet yang ada di sekitar SUTET tersebut, sudahkah sesuai standar kesehatan yang telah ditentukan. Jika telah sesuai setandar kesehatan maka kita lihat kebersihan dari lingkungan kita, mungkin itu penyebab gangguan kesehatan kita.
Berdasarkan hasil pemaparan dan kesimpulan di atas, berikut ini disampaikan beberapa saran.

1. Janganlah kita terlalu cepat menolak pembangunan SUTET di sekitar pemukiman penduduk dengan alasan bahaya radiasi SUTET tersebut karena semua itu masih dalam penelitian dan SUTET yang sesuai standar kesehatan medan magnet disekitar SUTET tidak melebihi 0,5 mili Tesla.

2. ketika ada gangguan terhadap kesehatan janganlah kita langsung menyalakan keberadaan SUTET, kita teliti terlebih dahulu keberadaan medan magnet SUTET tersebut telah sesuai standar kesehatan apa belum.


PENGARUH MEDAN ELEKTROMAKNETIK PADA JARINGAN HIDUP
Medan elektromaknetik ada  dimana-mana disekitar kita tetapi tidak terlihat oleh mata manusia. Medan listrik dihasilkan oleh pembentukan  muatan listrik di atmosfer yang berhubungan dengan petir dan juga dihasilkan oleh perbedaan tegangan (generator, transmisi, distribusi) semakin  tinggi  tegangannya semakin besar medan listriknya dan medan listrik tetap ada walaupun tidak ada arus yang mengalir sedangkan medan maknet dihasilkan bila ada  arus listrik  yang mengalir, semakin besar arus yang mengalir semakin besar medan maknetnya dan harganya bervariasi sesuai dengan daya yang diserap oleh peralatan listrik. Medan maknet tidak bisa dihalangi oleh material biasa seperti dinding bangunan, perbedaan antara medan listrik dan medan maknet dapat dilihat berikut ini:






Perbedaan dari medan listrik dan medan maknet :
Medan Listrik:
1. Medan listrik timbul dari adanya tegangan.
2. Satuan medan listrik V/m
3. Medan listrik akan hadir walaupun peralatan dimatikan
4. Kuat medan akan berkurang dengan bertambahnya jarak dari sumber
5. Kebanyakan material bangun merupakan pelindung medan listrik.


Medan Magnet :
1. Medan maknet timbul dari arus yang mengalir.
2. Satuan medna maknet A/m, atau lebih umum dalamµT.
3. Medan maknet segera hadir begitu peralatan listrik di hidupkan dan arus mengalir.
4. Kuat medan akan berkurang.
5. Medan maknet  tidak diperkuat oleh kebanyakan material. 
 
a. Sumber dari medan listrik dan medan maknet.
Secara alamiah medan listrik dan medan maknet terdapat pada permukaan
bumi yang besarnya menurut data yang dikeluarkan oleh WHO (1984) :
·        Pada cuaca normal didapat medan listrik sebesar 0,1 kV/ m - 1,5 kV/m ( sesuai dengan perubahan pada atmosfer).
·        Besar medan maknet pada kutub bumi 67  µT dan pada bidang equator sebesar 3,3 µT.



Sumber lain yang menghasilkan medan listrik dan medan maknet antara lain:
·        Medan listrik yang diukur oleh Scheneider (1988) dibawa jaringan transmisi tegangan 380 kV sebesar 2,5 kV/m dan 20 m ke  lateral terjadi penurunan medan listrik menjadi 2 kV/m.
·        Departemen Kesehatan (1993) menunjukkan hasil pengukuran dibawa jaringan tegangan ekstra tinggi diluar rumah sebesar 0,2 -1,44 kV/m dan 0,2 kV/m didalam rumah.
·        Medan maknet yang  dihasilkan oleh  pembangkit listrik, gardu induk dan jaringan transmisi sebesar 0,05 mT (hasil survey Krause 1986).
·        Departemen Kesehatan (1993) menunjukkan hasil  pengukuran dibawah jaringan tegangan ekstra tinggi diluar rumah sebesar 0,3 -1,66 µT dan 0,4 -1,99µT didalam rumah. 

Pengaruh  pemaparan medan listrik dan  medan  maknet terhadap kesehatan manusia.
Beberapa penelitian menyatakan bahwa gelombang elektromagnetik bisa berpengaruh pada tubuh manusia. Mekanisme pengaruh tersebut masih berragam, tergantung seberapa besar frekuensi (energi) gelombang elektromagnetik tersebut. Salah satu mekanismenya, mengacu pada hukum fisika bahwa bila ada materi bermuatan listrik yang bergerak pada suatu medan elektromagnetik, materi tersebut akan mendapat gaya Lorent ke arah tegak lurus medan elektromagnetik tersebut. Materi-materi organik dalam tubuh juga bermuatan listrik, oleh karenanya adanya medan elektromagnetik akan merubah arah dan besarnya kecepatan aliran elektron dalam tubuh, sehingga pada akhirnya akan mempengaruhi metabolisme dalam tubuh.

           
Kekhawatiran akan pengaruh buruk medan listrik dan medan magnet terhadap kesehatan dipicu oleh publikasi hasil penelitian yang dilakukan oleh Wertheimer dan Leeper pada tahun 1979 di Amerika. Penelitian tersebut menggambarkan adanya hubungan kenaikan risiko kematian akibat kanker pada anak dengan jarak tempat tinggal yang dekat jaringan transmisi listrik tegangan tinggi. Banyak ahli yang meragukan hasil penelitian tersebut dengan menunjuk berbagai kelemahannya, antara lain tidak adanya data hasil pengukuran kuat medan listrik dan medan magnet yang mengenai kelompok anak-anak yang diteliti. Koreksi yang dilakukan oleh peneliti lainnya seperti yang dilakukan oleh Savitz dan kawan-kawan serta temuan studi Fulton dan kawan-kawan, ternyata hubungan tersebut tidak ada. Hasil penelitian dengan metoda yang lebih disempurnakan pernah dilakukan oleh Maria Linett dan kawan-kawan dari National Cancer Institute -Amerika tahun 1997. Penelitian yang melibatkan lebih kurang 1200 anak ini melaporkan bahwa tidak ada hubungan antara kejadian leukemia pada anak yang terpajan medan listrik dan medan magnet dengan anak-anak yang tidak terpajan. Temuan ini mengukuhkan penolakan terhadap hasil penelitian yang dilakukan oleh Wertheimer dan Leeper tersebut.

            Penelitian dengan menggunakan hewan percobaan pernah dilakukan sejak tahun 60-an dengan hasilnya bervariasi mulai dari gambaran yang tidak berpengaruh, adanya perubahan perilaku sampai pada pengaruh terjadinya cacat pada keturunan. Sesungguhnya hasil penelitian pada hewan yang menunjukkan adanya pengaruh buruk tersebut diakibatkan oleh penggunaan kuat medan listrik atau medan magnet yang sangat besar dalam percobaan tersebut. Percobaan dengan kuat medan listrik dan medan magnet sampai pada tingkat yang menghasilkan kelainan tersebut memang diperlukan untuk mengetahui proses terjadinya gangguan tertentu sehingga dapat dipergunakan sebagai dasar penanggulangannya. Kuat medan listrik dan medan magnet yang digunakan pada percobaan tersebut hampir mustahil dapat dihasilkan dan terjadi di lingkungan sekitar kehidupan manusia. Pengaruh medan listrik dan medan magnet terhadap kesehatan sangat tergantung pada dosis yang diterimanya. Dosis yang kecil tentu tidak akan berpengaruh, bahkan penelitian yang dilakukan oleh Piekarsi dari negara bekas Uni Sovyet menunjukkan efek positif terhadap penyambungan tulang yang patah pada anjing percobaan.

            Para ahli telah sepakat bahwa medan listrik dan medan magnet yang berasal dari jaringan listrik digolongkan sebagai frekuensi ekstrim rendah dengan konsekuensi kemampuan memindahkan energi sangat kecil, sehingga tidak mampu mempengaruhi ikatan kimia pembentuk sel-sel tubuh manusia. Disamping itu sel tubuh manusia mempunyai kuat medan listrik sekitar 10 juta Volt/m yang jauh lebih kuat dari medan listrik luar. Medan listrik dan medan magnet dengan frekuensi ekstrim rendah ini juga tidak mungkin menimbulkan efek panas seperti yang dapat terjadi pada efek medan elektromagnet gelombang mikro, frekuensi radio, dan frekuensi yang lebih tinggi seperti pada telepon seluler. Adanya sementara orang yang tinggal dekat dengan jaringan transmisi listrik melaporkan keluhan-keluhan seperti sakit kepala, pusing, berdebar dan susah tidur serta kelemahan seksual adalah bersifat subyektif, karena persepsi mereka yang kurang tepat.

Batas Pajanan Medan Listrik dan Medan Magnet
            Kriteria yang dipakai dalam penentuan batas pajanan menggunakan rapat arus yang diinduksi dalam tubuh. Karena arus-arus induksi dalam tubuh tidak dapat dengan mudah diukur secara langsung maka penentuan batas pajanan diturunkan dari nilai kriteria arus induksi dalam tubuh berupa kuat medan listrik (E) yang tidak terganggu dan rapat fluks magnetik (B). mudahnya misalnya saja suatu medan listrik yang homogen dengan kuat medan sebesar 10 kV/m akan menginduksi rapat arus efektif kurang dari 4 mA/m2 dengan rata-rata pengaliran arus di seluruh daerah kepada atau batang tubuh manusia ( Berhardt, 1985 dan Kaune & Forsythe, 1985 ). Suatu rapat fluks magnetik sebesar 0.5 mT pada 50/60 Hz akan menginduksi rapat arus efektif sekitar 1 mA/m2 pada keliling suatu loop jaringan tubuh yang berjejari 10 cm.
UNEP, WHO dan IRPA pada tahun 1987 mengeluarkan suatu pernyataan mengenai nilai rapat arus induksi terhadap efek-efek biologis yang ditimbulkan akibat pajanan medan listrik dan medan magnet pada frekuensi 50/60HZ terhadap tubuh manusia sebagai berikut : antara 1 dan 10 mA/m2 tidak menimbulkan efek biologis yang berarti, antara 10 dan 100 mA/m2 menimbulkan efek biologis yang terbukti termasuk efek pada sistem penglihatan dan syaraf, antara 100 dan 1000 mA/m2 menimbulkan stimulasi pada jaringan-jaringan yang dapat dirangsang dan ada kemungkinan bahaya terhadap kesehatan dan, di atas 1000 mA/m2 dapat menimbulkan ekstrasistole dan fibrasi ventrikular dari jantung (bahaya akut terhadap kesehatan).
Informasi Tambahan:
            Adanya medan listrik yang disebabkan oleh pembangkit dan transmisi  serta medan maknet  yang  ditimbulkan oleh peningkatan penggunaan  peralatan rumahtangga/perkantoran yang menggunakan  tenaga listrik  secara tidak langsung akan menimbulkan masalah terhadap kesehatan manusia,  hanya saja sampai berapabesarkah kuat medan listrik dan medan maknet yang  terpapar ke tubuh manusiayang dapat menimbulkan masalah. Adanya induksi medan maknetik yang dihasilkanoleh alat-alat rumah tangga terhadap manusia sedikit banyak akan, mempengaruhitingkat kesehatan secara  tidak  langsung, induksi tersebut akan menyebabkantersimpannya sejumlah elektron dalam tubuh mausia dan merupakan sesuatu yangtidak normal.
 Kelebihan elektron tersebut akan mempengaruhi kerja susunan syarafyang membuat komunikasi antar set terganggu, dimana elektron tersebut tersimpandalam tubuh karena tubuh tesebut tidak dapat mengalirkan kelebihan elektron kebumi disebabkan terisolasi terhadap bumi. Hal ini sering kita mendengar keluhankesehatannya terganggu (tidak  bisa tidur, stress dll) dari orang-orang sebagaipengguna alat-alat listrik seperti komputer, TV, radio, microwave dan sebagainya.

Hukum yang berlaku pada saluran transmisi:
Hukum Biot Savart
Sebuah kawat apabila dialiri oleh arus listrik akan menghasilkan medan magnet yang garis-garis gayanya berupa lingkaran-lingkaran yang berada di sekitar kawat tersebut. Arah dari garis-garis gaya magnet ditentukan dengan kaidah tangan kanan (apabila kita menggenggam tangan kanan ibu jari sebagai arah arus listrik sedang keempat jari yang lain merupakan arah medanmagnet)
(Hk. Oersteid)
Apabila sebuah jarum kompas ditempatkan disekitar kawat berarus maka jarum kompas akan mengarah sedemikian sehinga selalu mengikuti arah medan magnet. Kuat medan magnet di suatu titik di sekitar kawat berarus listrik disebut induksi magnet (B). Besar Induksi maget (B)  oleh Biot dan Savart dinyatakan  :
  • Berbanding lurus dengan arus listrik (I)
  • Berbanding  lurus dengan panjang elemen kawat penghantar (ℓ)
  • Berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara titik itu ke elemen kawat penghantar
  • Berbanding lurus dengan sinus sudut antara arah arus dan garis penghubung titik itu ke elemen kawat penghantar
 Secara matematis untuk menentukan besarnya medan magnet disekitar kawat berarus listrik digunakan metode kalkulus. Hukum Biot Savart tentang medan magnet disekitar kawat berarus listrik adalah:
F= B x l x I

Penelitian tentang pengaruh medan listrik terhadap kesehatan manusia antara lain:
·        Korobkova dan kawan-kawan (1972),  melakukan penelitian terhadap 250
tenaga kerjapada gardu induk 500 kV di Uni Sovyet yang terpapar selama 10
tahun didapati adanya  gangguan susunan syaraf pusat, keluhan nyeri kepaladan gangguan tidur.
·        Kowenhoven dan kawan-kawan (1979) dari John Hopkins Hospital melakukan
penelitian terhadap tenaga kerja yang  telah bekerja selama 3,5 tahun pada
sistem transmisi 345 kV tidak ditemukan adanya gangƒ  Milham (1985) melakukan analisa terhadap penelitian yang terjadi pada pekerja antara tahun  1950 -1982 di Washington, disimpulkan bahwa telah terjadi peningkatan proporsional ratio kematian untuk leukemia dan limfoma non hodgkin pada pekerja yang terpapar medan listrik  dan dari sini dapat disimpulkan bahwa medan listrik bersifat karsinogenik.
·        Qiang K (1994) melakukan penelitian  terhadap 964 pekerja yang terpapar
medan elektromaknetik dan 66  pekerja yang bertugas sebagai  petugas
pemeliharaan jaringan transmisi 750  kV di Cina, ternyata dari basil
pemeriksaan tidak terdapat gangguan kesehatan dan mereka yang bertugas pada pemeliharaan jaringan dan tinggal sepenuhnya dibawah jaringan dengan tingkat pemaparan kurang dari 5 kV/m. Sementara itu WHO menyatakan kira-kira 25.000  artikel yang meneliti tentang pengaruh biologi dan penggunaan  peralatan kesehatan dari non - ionizingradiation selama 30 tahun, menunjukkan perlunya penelitian lebih  lanjut walaupun sebenarnya tidak ada pengaruh dari pemaparan medan listrik maupun  medan maknet terhadap kesehatan manusia, memang untuk dosis pemaparan yang tinggi dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Pengaruh atas kesehatan  umum; beberapa kelompok masyarakat mengeluhkan adanya  simptom akibat pemaparan medan elektromaknetik di rumah guan kesehatan.
seperti sakit kepala,  gelisah, depresi  dan  bunuh diri, nuaseam, kelelahan dan menurunnya libido, tetapi pada ahli  menyatakan bahwa gangguan kesehatan tersebut mungkin disebabkan oleh kebisingan atau faktor lain dari  lingkungan, atau oleh kegelisahan yang berhubungan dengan kehadiran teknologi baru. Pengaruh dari kehamilan; banyak  sumber yang berbeda dan pemaparan medan elektromaknetik didalam kehidupan dan lingkungan kerja, termasuk layar komputer, kasur air dan selimut elektrik, mesin las, radar, telah dievaluasi oleh WHO dan organisasi lainnya. Seluruhnya  menunjukkan bahwa pemaparan medan pada level  lingkungan tidak meningkatkan  resiko seperti kelahiran spontan, malformasi, berat badan rendah, dan penyakit turunan.Ada beberapa laporan yang menyatakan adanya hubungan antara masalah kesehatan dan perkiraan pemaparan medan elektromaknetik, seperti  laporan prematur dan berat badan rendah pada anak dari pekerja di  industri elektronika, tetapi ini tidak dilihat oleh kalangan peneliti sebagai sesuatu yang disebaokan oleh pemaparan medan. Pengaruh terhadap katarak; lritasi mata dan katarak  telah dilaporkan pada pekerja yang terpapar radiasi tinggi dari radio frekuensi dan microwave, tetapi penelitian pada ,hewan tidak mendukung hal tersebut. Medan elektromaknetik dan  kanker;  walaupun  banyak penelitian, pada kenyataannya masih tetap sesuatu yang kontroversial. Walaupun begitu, jelas bahwajika medan elektromaknetik mempunyai pengaruh  atas  kaker, kemudian setiap kenaikan dari resiko akan sangat kecil.  Hasil yang diperoleh berisi banyak inkonsistensi, tetapi tidak ada kenaikan yang besar dalam resiko yang  telah ditemukan untuk kanker pada anak-anak dan orang dewasa. Sejumlah penelitian epidemiologi mengingatkan adanya  sedikit peningkatan dalam resiko leukemia bagi anak dengan  pemaparan medan maknet frekuensi rendah di rumah. Begitupun para peneliti  tidak dapat menarik  kesimpulan secara umum bahwa hasil ini mengindikasikan hubungan sebab-musabab antara pemaparanmedan elektromaknetik dan penyakit. Hal  ini disimpulkan karena binatang dalam penelitian laboratorium  gagal menunjukkan pengaruh reproduksi bahwa secara konsisten dengan hipotesa bahwa medan elektromaknetik sebagai penyebab kanker.



K e s I m p u l a n :
1.Untuk mengurangi medan elektrornaknetik maka dianjurkan agar peggunaan alat listrik rumah tangga harus seminimal mungkin.
2.Semakin tinggi medan yang timbul maka akan semakin besar pengaruhnya
terhadap kesehatan tubuh kita (stress, pusing, sulit untuk tidur. dll).
3.Diusahakan agar tubuh kita terhubung ketanah, dengan demikian kelebihan
elektron dapat disalurkan ke bumi. Untuk itu usahakan agar penggunaan karpet
di rumah dibatasi pada tempat-tempat yang dianggap perlu.
4.Pengaruh utama dari medan elektromaknetik frekuensi rendah yaitu pemanasan
pada jaringan tubuh.
5.Tidak ada keragu-raguan bahwa pemaparan singkat pada medan elektromaknetik
yang sangat tinggi dapat membahayakan kesehatan.
6.Pemaparan medan elektroniaknetik terhadap manusia tidak banyak berpengaruh
terhadap kesehatan  walaupun begitu penelitian terhadap hal tersebut masih
terus dilakukan hingga saat ini.
7.Fokus  dari penelitian internasional saat  ini adalah menyelidiki adanya
kemungkinan hubungan (link) antara kanker dan medan elektromaketik pada
saluran daya dan frekuensi radio.



DAFTAR PUSTAKA




Tidak ada komentar:

Posting Komentar