Bahaya
Radiasi Tegangan SUTET PLN
SUTET
500KV
|
Rencana
pemerintah untuk meningkatan kesejahteraan rakyat melalui industrialisasi
tampaknya merupakan suatu rencana yang patut didukung oleh semua pihak.
Berbagai investasi dalam bidang industri pada saat ini telah banyak dilakukan
oleh pihak swasta, baik melalui penanaman modal dalam negeri (PMDN) maupun
melalui penanaman modal asing (PMA). Sedangkan dari pihak pemerintah sendiri
rupanya juga sudah cukup banyak yang dikerjakan melalui sektor industri, antara
lain melalui kiprah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang tergabung dalam
kelompok industri strategis (BPIS) dan juga melalui industri petrokimia,
industri semen, industri logam dan industri berat lainnya.
Tidak
bisa dipungkiri bahwa semua kegiatan industri seperti di atas hanya dapat
berjalan apabila tenaga listrik tersedia cukup memadai. Untuk mengatasi
kebutuhan tenaga listrik tersebut, pihak pemerintah juga sudah memikirkannya
antara lain melalui pembangunan pembangkit tenaga listrik berskala besar
seperti yang ada di PLTU Suralaya (Jawa Barat), PLTU Paiton (Jawa Timur) dan
PLTU Tanjung Jati (Jawa Tengah).
Selain
dari itu, pemerintah juga mengizinkan kepada pihak swasta untuk menanamkan
modal dalam bidang penyediaan tenaga listrik dalam rangka pemenuhan kebutuhan
listrik untuk industrialisasi. Hanya saja penjualan tenaga listrik yang
dihasilkan oleh swasta kepada konsumen masih tetap melalui PLN sesuai dengan
ketentuan perundangan yang berlaku.
Interkoneksi dan Transmisi Tenaga
listrik
Pembangunan
dalam sektor industri pada saat ini, sebenarnya merupakan kelanjutan
pembangunan dari sektor-sektor lainnya yang telah dilakukan pada PJP I yang
lalu. Pada PJP II ini pembangunan sektor industri diarahkan untuk menuju kepada
kemandirian perekonomian nasional, meningkatkan kemampuan bersaing dan
menaikkan pangsa pasar baik pangsa pasar dalam negeri maupun pangsa pasar luar
negeri.
Untuk
dapat melakukan pembangunan sektor industri, masalah tenaga listrik merupakan
salah satu faktor penentu yang harus diperhatikan dengan cermat. Kenaikan
penyediaan tenaga listrik (daya terpasang kumulatif) sejak awal Pelita I sampai
dengan akhir PJP I yang lalu, tampaknya merupakan indikasi keseriusan
pemerintah untuk melakukan pembangunan sektor industri, seperti yang tampak
pada grafik (terlampir).
Ketersediaan
tenaga listrik selama PJP I yang meningkat pesat dengan laju pertumbuhan
rata-rata 12,4 % per tahun dan pada akhir PJP I meningkat menjadi 17,5 % per
tahun melebihi angka yang direncanakan yaitu 14,6 % per tahun. Laju pertumbuhan
konsumsi tenaga listrik di Indonesia ternyata di atas angka rata-rata di Asia
yang hanya sekitar 7,9 % per tahun dan jauh di atas rata-rata petumbuhan
konsumsi tenaga listrik dunia yang hanya sekitar 3,6 % per tahun. Laju
pertumbuhan tenaga listrik yang tinggi ini dapat dicapai dengan mengembangkan
sistem jaringan terpadu.
Pengembangan
sistem jaringan terpadu meliputi sistem interkoneksi pusat-pusat pembangkit
tenaga listrik yang ada serta membangun sistem transmisi dari pusat pembangkit
ke gardu induk. Pada saat ini interkoneksi di Indonesia baru dilaksanakan di
Pulau Jawa, yaitu dengan sistem tegangan tinggi (75 kV dan 150 kV) serta tegangan
ekstra tinggi (500 kV) yang menghubungkan beberapa PLTA dan PLTU yang terdapat
di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur, yaitu antara pusat pembangkit di
Suralaya, Saguling, Semarang, Gresik dan Paiton. Sedangkan sistem distribusi
(penyaluran) di Indonesia saat ini menggunakan tegangan 20 kV untuk primer dan
220/380 V untuk sekunder dengan frekuensi 50 Hz.
Tujuan dari sistem interkoneksi dan
transmisi secara terpadu ini antara lain untuk meningkatkan kemampuan suplai
tenaga listrik, agar pada saat terjadi gangguan pada salah satu pusat
pembangkit tidak terlalu berpengaruh pada konsumen. Sebagai contoh gangguan
adalah pada PLTA yang sangat dipengaruhi oleh debit air, tandon air, limpahan
dan daya muatnya. Sedangkan pada PLTU gangguan dapat berasal dari efisiensi
kerja ketel uap, turbin dan sistem peralatan lainnya.
Sistem interkoneksi dan transmisi
tersebut sering pula dinamakan dengan sistem Saluran Udara Tegangan (Ekstra)
Tinggi yang sering disingkat dengan SUTET. Sistem interkoneksi dan transmisi
tersebut saat ini memang harus dilakukan agar sistem jaringan terpadu dalam
rangka pemenuhan kebutuhan tenaga listrik dapat dicapai. Namun dengan
meningkatnya kesadaran masyarakat tentang masalah keselamatan kerja dan
keselamatan lingkungan, maka masalah interkoneksi dan transmisi (SUTET) dengan
tegangan tinggi atau ekstra tinggi menjadi suatu persoalan yang harus
diperhatikan dengan cermat apabila jaringan tegangan tinggi tersebut melewati
daerah permukiman.
Kasus jaringan tegangan tinggi yang
melewati daerah Gresik dan daerah Parung kiranya dapat menjadi pelajaran yang
menarik untuk perencanaan interkoneksi dan transmisi pada masa mendatang. Apa
yang menyebabkan masyarakat menjadi cemas bila daerahnya dilewati jaringan
tegangan tinggi, tidak lain adalah karena rasa khawatir dan takut terkena
radiasi tegangan tinggi. Apa sebenarnya radiasi tegangan tinggi tersebut akan
dibahas pada uraian berikut ini.
Apakah Radiasi Tegangan Tinggi itu?
Masalah
radiasi tegangan tinggi sebenamya sudah sejak lama dipikirkan oleh para ahli,
paling tidak semenjak James Clark Maxwell mengumumkan teorinya tentang :A
dynamic theory of the electromagnetic field, suatu teori revolusioner tentang
pergeseran arus yang diramalkan dapat menimbulkan gelombang elektromagnet yang
merambat dengan kecepatan cahaya. Pada waktu teori tersebut diumumkan (tahun
1865) Maxwell belum menyebutnya sebagai suatu radiasi seperti yang kita kenal
saat ini.
Secara
teoritis elektron yang membawa arus listrik pada jaringan tegangan tinggi akan
bergerak lebih cepat bila perbedaan tegangannya makin tinggi. Elektron yang
membawa arus listrik pada jaringan interkoneksi dan juga pada jaringan
transmisi, akan menyebabkan timbulnya medan magnet maupun medan listrik.
Elektron bebas yang terdapat dalam udara di sekitar jaringan tegangan tinggi,
akan terpengaruh oleh adanya medan magnet dan medan listrik, sehingga
gerakannya akan makin cepat dan hal ini dapat menyebabkan timbulnya ionisasi di
udara. Ionisasi dapat terjadi karena elektron sebagai partikel yang bermuatan
negatif dalam gerakannya akan bertumbukan dengan molekul-molekul udara sehingga
timbul ionisasi berupa ion-ion dan elektron baru. Proses ini akan berjalan
terus selama ada arus pada jaringan tegangan tinggi dan akibatnya ion dan
elektron akan menjadi berlipat ganda terlebih lagi bila gradien tegangannya
cukup tinggi. Udara yang lembab karena adanya pepohon di bawah jaringan
tegangan tinggi akan lebih mempercepat terbentuknya pelipatan ion dan elektron
yang disebut dengan avalanche.
Akibat
berlipatgandanya ion dan elektron ini (peristiwa avalanche) akan menimbulkan
korona berupa percikan busur cahaya yang seringkali disertai pula dengan suara
mendesis dan bau khusus yang disebut dengan bau ozone. Peristiwa avalanche dan
timbulnya korona akibat adanya medan magnet dan medan listrik pada jaringan
tegangan tinggi inilah yang sering disamakan dengan radiasi gelombang
elektromagnet atau radiasi tegangan tinggi.
Berbahayakah Radiasi Tegangan Tinggi itu?
Secara
umum setiap bentuk radiasi gelombang elektromagnet dapat berpengaruh terhadap
tubuh manusia. Sel-sel tubuh yang mudah membelah adalah bagian yang paling
mudah dipengaruhi oleh radiasi. Tubuh yang sebagian besar berupa molekul air,
juga mudah mengalami ionisasi oleh radiasi. Seberapa jauh pengaruhnya terhadap
tubuh manusia, tergantung pada batas-batas aman yang diizinkan. Sebagai contoh
untuk radiasi nuklir yang aman bagi manusia (untuk pekerja radiasi) adalah
dosis di bawah 5000 mili Rem per tahun, sedangkan untuk masyarakat umum adalah
10 % dari harga tersebut. Lantas bagaimanakah dengan batasan aman untuk radiasi
tegangan tinggi?
Sejauh
ini batasan aman untuk radiasi tegangan tinggi masih terus diteliti dan para
ahli di seluruh dunia masih belum sampai kepada kata sepakat tentang batasan
aman tersebut. Penelitian pengaruh radiasi tegangan tinggi sejauh ini baru
diketahui akibatnya terhadap binatang percobaan di laboratorium. Radiasi
tegangan tinggi (radiasi elektromagnet) ternyata mempengaruhi sifat kekebalan
(imun) tikus-tikus percobaan.
Apakah
radiasi tegangan tinggi juga bersifat cocarcinogenik (merangsang timbulnya
kanker), ternyata masih dalam taraf dugaan saja, karena tikus-tikus percobaan
yang dikenai radiasi tegangan tinggi tidak ada yang menjadi terserang kanker,
walaupun diramalkan kemungkinan terkena kanker dapat meningkat karenanya.
Memang terdapat perbedaan antara manusia dan tikus, sehingga penelitian
terhadap tikus-tikus tersebut mungkin lain hasilnya terhadap manusia. Walaupun
demikian, usaha manusia untuk mengurangi dampak teknologi berupa jaringan
interkoneksi dan transmisi tegangan tinggi yang dapat menimbulkan kemungkinan
terkena radiasi tegangan tinggi tetap perlu dilakukan, agar diperoleh kepastian
mengenai harga batas aman bagi manusia.
Satuan
untuk mengukur radiasi tegangan tinggi tidaklah sama dengan satuan untuk
radiasi nuklir yang menggunakan satuan REM, singkatan Rontgen Equivalent of
Man. Satuan radiasi tegangan tinggi masih menggunakan satuan Weber/meter2,
yaitu satuan flux dalam sistem mks. Mengingat bahwa l Weber/m2 sama dengan 104
gauss, sedangkan satuan untuk induksi magnetik telah ditentukan dengan satuan
Tesla yang besarnya sama dengan 104 gauss, maka satuan radiasi tegangan tinggi
dapat juga menggunakan satuan Tesla yang identik dengan Weber/m2.
Walaupun
belum ada kata sepakat untuk menentukan batas aman bagi radiasi tegangan
tinggi, namun Amerika Serikat sebagai negara industri yang banyak menggunakan
jaringan tegangan tinggi, telah menetapkan batas aman sebesar 0,2 mikro
Weber/m2. Sedangkan Rusia (bekas Uni Sovyet) menetapkan batas aman radiasi
tegangan tinggi dengan faktor 1000 lebih rendah dari yang telah ditetapkan
Amerika Serikat. Adanya perbedaan penetapan batas aman ini disebabkan karena
penelitian mengenai dampak radiasi tegangan tinggi terhadap manusia masih belum
selesai dan masih terus dilakukan. Hal menarik dari penentuan harga batas aman
tersebut adalah bahwa Amerika Serikat yang menetapkan harga batas aman tersebut
adalah Radiation Protection Board, sedangkan di Rusia oleh Ministry Of Health
(Departemen Kesehatan), sedangkan di Australia oleh Australian Radiation
Protection Society (ARPS), suatu lembaga non pemerintah.
Lantas
bagaimanakah dengan di Indonesia? Siapakah yang akan menetapkan harga batas
aman radiasi tegangan tinggi? Apakah BATAN, apakah Departemen Perindustrian,
apakah Departemen Kesehatan, apakah Menteri Negara Lingkungan Hidup ataukah
pihak PLN sendiri yang banyak berkaitan dengan masalah jaringan tegangan
tinggi. Masalah ini kiranya perlu segera ditetapkan, mengingat bahwa PLN masih
akan membangun jaringan tegangan tinggi sebagai interkoneksi dan transmisi
sepanjang 2000 km.
Mudah-mudahan
penetapan batas aman radiasi tegangan tinggi di Indonesia berdasarkan
pertimbangan yang matang, sehingga masyarakat tidak menjadi takut dan khawatir
bila daerahnya akan dilewati jaringan tegangan tinggi. Selain dari itu,
penjelasan yang transparan dari pihak PLN kepada masyarakat perlu diberikan,
agar program interkoneksi dan transimisi dapat berjalan lancar, sehingga
program pembangunan sektor industri dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya
yang pada akhirnya kesejahteraan masyarakat diharapkan akan dapat meningkat.
Semoga.
penulis:
Ir. Wisnu Arya Wardhana, adalah
Widyaiswara BATAN, pengamat dan penulis masalah lingkungan, tinggal di
Yogyakarta.
Drs. Supriyono MSc., adalah peneliti
BATAN, dosen PATN, tinggal di Yogyakarta.
Ir. Djiwo Harsono MEng., dosen PATN,
tinggal di Yogyakarta
Bahaya
listrik
Oscillating
listrik dan medan magnet radiasi elektromagnetik akan menginduksikan arus
listrik pada konduktor yang melewatinya. Radiasi yang kuat dapat menyebabkan
arus yang mampu memberikan sengatan listrik kepada orang atau binatang. Ini
juga dapat berlebihan dan menghancurkan peralatan listrik.
Induksi arus oleh tray medan magnet
juga cara di mana Badai matahari mengganggu pengoperasian dari sistem listrik
dan elektronik, yang menyebabkan kerusakan dan bahkan ledakan kekuatan
distribusi transformers, pemadaman (seperti dalam 1989), dan gangguan sinyal
elektromagnetik ('' misalnya '' radio, TV, dan sinyal telepon).
Api
bahaya
Radiasi
elektromagnetik daya sangat tinggi dapat menyebabkan arus listrik yang cukup
kuat untuk membuat percikan api (busur listrik) ketika tegangan induksi
melebihi tegangan dadal dari media sekitarnya ('' misalnya '' air). Sparks ini
dapat kemudian menyalakan bahan-bahan yang mudah terbakar atau gas, mungkin
menyebabkan ledakan.
Ini dapat menjadi bahaya tertentu di
sekitar kota bahan peledak atau kembang api, karena listrik yang berlebihan
mungkin ignite mereka. Risiko ini sering disebut sebagai pahlawan (bahaya dari
radiasi elektromagnetik ke Ordnance). MIL-STD-464A mandat penilaian pahlawan
dalam sistem, tetapi Angkatan Laut dokumen OD 30393 memberikan prinsip-prinsip
desain dan praktek untuk mengontrol elektromagnetik bahaya ordnance.
Di sisi lain, risiko yang terkait
dengan mendorong dikenal sebagai HERF (bahaya dari radiasi elektromagnetik
untuk bahan bakar). NAVSEA OP 3565 Vol. 1 dapat digunakan untuk mengevaluasi
HERF, yang menyatakan kepadatan daya maksimum 0,09 W/m² untuk frekuensi di
bawah 225 MHz (4.2 meter yaitu untuk emitor W 40).
Bahaya
hayati
Yang terbaik dipahami biologis efek medan elektromagnetik akan
menyebabkan pemanasan dielektrik. Sebagai contoh, menyentuh atau berdiri
di sekitar antena sementara pemancar yang berkekuatan tinggi dalam operasi
dapat menyebabkan luka bakar yang parah. Ini adalah persis jenis burns yang
akan menyebabkan di dalam microwave oven.
Efek
pemanasan ini bervariasi dengan kekuatan dan frekuensi energi elektromagnetik. Ukuran efek pemanasan adalah
tingkat penyerapan tertentu atau SAR, yang memiliki unit watt per kilogram
(W/kg). IEEE dan banyak pemerintah nasional telah menetapkan keselamatan batas
paparan terhadap frekuensi berbagai energi elektromagnetik yang didasarkan pada
SAR, terutama didasarkan pada pedoman ICNIRP, yang menjaga terhadap kerusakan
termal.
Ada publikasi yang mendukung
keberadaan kompleks efek biologis lemah '' non-thermal'' medan elektromagnetik
(lihat Bioelectromagnetics), termasuk medan magnet lemah ELF. dan termodulasi
RF dan microwave bidang Fundamental mekanisme interaksi antara bahan biologis
dan elektromagnet tingkat non-thermal tidak sepenuhnya dimengerti.
DNA
fragmentasi
2009 Studi di Universitas Basel,
Swiss menemukan bahwa paparan intermiten (tetapi tidak terus-menerus) sel-sel
manusia medan elektromagnetik 50 Hz pada kepadatan fluks 1 mT (atau 10 G)
disebabkan kenaikan sedikit tetapi signifikan fragmentasi DNA dalam assay
komet. Namun tingkat eksposur yang sudah di atas saat ini mapan keselamatan
eksposur batas.
Pada
kehidupan manusia dewasa ini, peralatan listrik makin banyak digunakan untuk
memperoleh kemudahan maupun kenikmatan. Peran listrik makin banyak digunakan
dalam berbagai prasarana kehidupan. Sehingga disekitar kita dikelilingi oleh
medan listrik ( ML ) maupun medan elektromagnetik ( ME ) . Berapa besarkah
pengaruh ML maupun ME ini terhadap kesehatan ?
Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mengetahui besarnya pengaruh ME maupun ML terhadap kesehatan. Beberapa penelitian menunjukkan pengaruh gelombang ini terhadap timbulnya kanker, terutama kanker darah ( Leukemia ) pada anak. Namun beberapa penelitian lain tidak dapat membuktikan adanya korelasi tersebut.
Dari hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh medan elektromagnetik terhadap kesehatan apabila terjadi pemajanan dengan intensitas yang sangat tinggi ( hal ini sukar ditemukan dalam pemajanan nyata sehari-hari ) dengan efek terhadap :
1. DNA, RNA, dan sintesis protein
2. Proliferasi sel
3. Respon imun
4. Transduksi signal membran ( hormon, enzim dan neurotransmiter
Efek – efek tersebut membuktikan bahwa pada tingkat pajanan yang tinggi akan terjadi gangguan dan pada sisi fisiologis dapat mempegaruhi beberapa fungsi seperti : fungsi reproduksi, kardiovaskular, saraf, hematopoetik, endokrin, mutagenesis , sistem imun.
Di dalam tubuh makhluk hidup sendiri terdapat medan listrik endogen yang mempunyai peranan kompleks dalam mengontrol mekanisme fisiologis tubuh, seperti : aktivitas saraf otot , sekresi kelenjar, fungsi membran sel , perkembangan dan pertumbuhan, serta perbaikan jaringan. Dapat dibayangkan bila ada medan listrik yang lebih besar disekitar kita pastilah akan mempengaruhi medan listrik endogen. Paparan medan dari luar ini akan mengakibatkan stress tambahan bagi tubuh dengan akibat : transmisi sinaptik pada saraf akan bertambah cepat dan menimbulkan respon yang berlebihan yang akhirnya mengakibatkan kelelahan pada tubuh.
Stress yang disebabkan pajanan medan listrik ini dapat menyebabkan perubahan gangguan fungsi sistem saraf otonom yang berhubungan dengan kelenjar adrenal. Dalam kondisi ini sistem saraf otonom akan mempengaruhi kinerja sistem hormonal yang dapat merangsang naiknya aktivitas hipotalamus dan Corticotrophin releasing factor ( CRF) yang berhubungan dengan hipofisis anterior serta adrenocortitrophin hormone ( ACTH ).
Dalam keadaan ini dihasilkan hormon adrenalin yang berlebihan sehingga mempengaruhi dan mengganggu kerja sistem homeostasis tubuh.
Sangatlah tidak mungkin bagi kita untuk menghindari pajanan medan listrik maupun elektromagnetik ini. Lepas dari kontroversi akibat pajanan gelombang ini terhadap timbulnya suatu penyakit maka tidak ada salahnya kita menghindari pajanan terhadap gelombang ini, misalnya tidak menempatkan radio di sekitar kepala, tidak duduk dekat microwave yang sedang menyala, penggunaan telepon genggam yang lama dan pada saat sinyal kurang baik, tidak tinggal di daerah pajanan listrik yang besar ( di bawah tekanan tinggi ) dsb
Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mengetahui besarnya pengaruh ME maupun ML terhadap kesehatan. Beberapa penelitian menunjukkan pengaruh gelombang ini terhadap timbulnya kanker, terutama kanker darah ( Leukemia ) pada anak. Namun beberapa penelitian lain tidak dapat membuktikan adanya korelasi tersebut.
Dari hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh medan elektromagnetik terhadap kesehatan apabila terjadi pemajanan dengan intensitas yang sangat tinggi ( hal ini sukar ditemukan dalam pemajanan nyata sehari-hari ) dengan efek terhadap :
1. DNA, RNA, dan sintesis protein
2. Proliferasi sel
3. Respon imun
4. Transduksi signal membran ( hormon, enzim dan neurotransmiter
Efek – efek tersebut membuktikan bahwa pada tingkat pajanan yang tinggi akan terjadi gangguan dan pada sisi fisiologis dapat mempegaruhi beberapa fungsi seperti : fungsi reproduksi, kardiovaskular, saraf, hematopoetik, endokrin, mutagenesis , sistem imun.
Di dalam tubuh makhluk hidup sendiri terdapat medan listrik endogen yang mempunyai peranan kompleks dalam mengontrol mekanisme fisiologis tubuh, seperti : aktivitas saraf otot , sekresi kelenjar, fungsi membran sel , perkembangan dan pertumbuhan, serta perbaikan jaringan. Dapat dibayangkan bila ada medan listrik yang lebih besar disekitar kita pastilah akan mempengaruhi medan listrik endogen. Paparan medan dari luar ini akan mengakibatkan stress tambahan bagi tubuh dengan akibat : transmisi sinaptik pada saraf akan bertambah cepat dan menimbulkan respon yang berlebihan yang akhirnya mengakibatkan kelelahan pada tubuh.
Stress yang disebabkan pajanan medan listrik ini dapat menyebabkan perubahan gangguan fungsi sistem saraf otonom yang berhubungan dengan kelenjar adrenal. Dalam kondisi ini sistem saraf otonom akan mempengaruhi kinerja sistem hormonal yang dapat merangsang naiknya aktivitas hipotalamus dan Corticotrophin releasing factor ( CRF) yang berhubungan dengan hipofisis anterior serta adrenocortitrophin hormone ( ACTH ).
Dalam keadaan ini dihasilkan hormon adrenalin yang berlebihan sehingga mempengaruhi dan mengganggu kerja sistem homeostasis tubuh.
Sangatlah tidak mungkin bagi kita untuk menghindari pajanan medan listrik maupun elektromagnetik ini. Lepas dari kontroversi akibat pajanan gelombang ini terhadap timbulnya suatu penyakit maka tidak ada salahnya kita menghindari pajanan terhadap gelombang ini, misalnya tidak menempatkan radio di sekitar kepala, tidak duduk dekat microwave yang sedang menyala, penggunaan telepon genggam yang lama dan pada saat sinyal kurang baik, tidak tinggal di daerah pajanan listrik yang besar ( di bawah tekanan tinggi ) dsb
Kontradiksi Bahaya
Radiasi SUTET
Banyak kalangan ahli mengklaim bahwa gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) sangat berbahaya bagi kesehatan orang-orang yang berada atau bermukim di sekitarnya. Anggapan ini dibenarkan oleh para ahli bidang telekomunikasi, namun tidak sedikit pula bantahan-bantahan oleh beberapa pihak yang menyangkal sebaliknya.
Apa sih SUTET itu ?
SUTET adalah singkatan dari Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi dengan kekuatan 500 kV yang ditujukan untuk menyalurkan energi listrik dari pusat-pusat pembangkit yang jaraknya jauh menuju pusat-pusat beban sehingga energi listrik bisa disalurkan dengan efisien. Dalam menyalurkan energi listrik tersebut terdapat radiasi medan magnet maupun radiasi medan listrik yang sangat membahayakan. Berbagai macam kekhawatiran muncul akan dampak SUTET terhadap kesehatan bagi penduduk yang tinggal di wilayah yang dilewati jalur saluran transmisi tersebut. Sehingga kita harus mengetahui apa akibat yang ditimbulkan oleh saluran transmisi tersebut.
Banyak kalangan ahli mengklaim bahwa gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) sangat berbahaya bagi kesehatan orang-orang yang berada atau bermukim di sekitarnya. Anggapan ini dibenarkan oleh para ahli bidang telekomunikasi, namun tidak sedikit pula bantahan-bantahan oleh beberapa pihak yang menyangkal sebaliknya.
Apa sih SUTET itu ?
SUTET adalah singkatan dari Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi dengan kekuatan 500 kV yang ditujukan untuk menyalurkan energi listrik dari pusat-pusat pembangkit yang jaraknya jauh menuju pusat-pusat beban sehingga energi listrik bisa disalurkan dengan efisien. Dalam menyalurkan energi listrik tersebut terdapat radiasi medan magnet maupun radiasi medan listrik yang sangat membahayakan. Berbagai macam kekhawatiran muncul akan dampak SUTET terhadap kesehatan bagi penduduk yang tinggal di wilayah yang dilewati jalur saluran transmisi tersebut. Sehingga kita harus mengetahui apa akibat yang ditimbulkan oleh saluran transmisi tersebut.
Bahaya Kuat Medan Magnet
yang Ditimbulkan SUTET 500 KV dan Mengatasinya
Kuat medan magnet yang ditimbulkan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) dengan kekuatan 500 KV inilah yang menimbulkan radiasi yang dikhawatirkan dapat menganggu kesehatan makhluk hidup khususnya manusia. Menurut IRPA dan WHO, batasan panjang kuat medan magnet yang diduga dapat menimbulkan efek biologis untuk umum adalah 0,5 mili tesla.
Dari penelitian yang sudah dilakukan ditemukan kuat medan listrik di halaman atau luar rumah lebih tinggi dibandingkan dengan didalam rumah, sehingga dalam langkah peningkatan kondisi lingkungan , lingkungan disekitar SUTET perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Kuat medan magnet yang ditimbulkan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) dengan kekuatan 500 KV inilah yang menimbulkan radiasi yang dikhawatirkan dapat menganggu kesehatan makhluk hidup khususnya manusia. Menurut IRPA dan WHO, batasan panjang kuat medan magnet yang diduga dapat menimbulkan efek biologis untuk umum adalah 0,5 mili tesla.
Dari penelitian yang sudah dilakukan ditemukan kuat medan listrik di halaman atau luar rumah lebih tinggi dibandingkan dengan didalam rumah, sehingga dalam langkah peningkatan kondisi lingkungan , lingkungan disekitar SUTET perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1.
Mengusahakan
agar rumahnya berlangit-langit.
2. Menanam pohon sebanyak
mungkin disekitar rumah pada lahan yang kosong.
3. Bagian atap rumah yang
terbuat dari logam sebaiknya ditanahkan (grounding)
4. Penduduk disarankan tidak
keluar rumah terutama pada malam hari, karena pada malam hari arus yang
mengalir pada kawat penghantar SUTET lebih tinggi dari pada siang hari.
5. Alat-alat yang terbuat dari
logam yang berukuran besar (mobil dll) sebaiknya ditanahkan (grounding)
Secara garis
besar radiasi medan magnetik total yang dihisap dan didistribusikan dalam tubuh
manusia adalah tergantung beberapa hal :
1.
Frekuensi dan panjang gelombang medan
elektromagnetik
2.
Polarisasi medan magnetik.
3.
Konfigurasai (seperti jarak) antara
badan dan sumber radiasi medan magnetik.
4.
Keadaan paparan radiasi, seperti adanya
benda lain disekitar sumber radiasi.
5.
Sifat-sifat elektrik (listrik) tubuh
(konstan dielektrik dan konduktivitas).Hal ini sangat tergantung pada kadar air
didalam tubuh. Radiasikan lebih banyak diisap pada media dengan konstan
dielektrik yang tinggi, seperti otak, otot, dan jarinagan lain dengan kadar air
tinggi.
Ketika hal diatas telah dilakukan dan medan magnet tidak melebihi 0,5 mili tesla maka penduduk tidak perlu risau dengan pembuatan tower SUTET 500 KV diingkungan perumahan penduduk, karena medan magnet yang ditimbulkan SUTET radiasinya tidak berbahaya bagi kesehatan manusia.
Jarak Aman Pemukiman dari Radiasi SUTET
Telah dijelaskan di atas bahwa medan magnet tidak melebihi 0,5 mill Tesla maka radiasi medan magnet yang ditimbulkan oleh SUTET tidak berbahaya dan pembangunan SUTET tidak perlu dirisaukan.
Tapi untuk tidak mendapatkan bahaya SUTET maka ada ketentuan-ketentuan didalamnya supaya radiasi tidak dirasakan makhluk hidup. Untuk ketentuan jarak aman SUTET (500 KV) terhadap perumahan, silakan mereferensikan pada atuaran berikut :
1. Lampiran V Keputusan Mentri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 1457 K/28/MEM/2000 tangal 3 November 2000 tentang ”Kriteria Tata Ruang Aspek Pertambangan dan Energi”. Disana disebutkan jarak minimum bangunan tidak tahan api dengan saluran SUTET minimal 14 meter (sirkit ganda) dan 15 meter (sirkit tungal).
2. SNI 04-6918-2002 tentang ”Ruang Bebas dan Jarak Bebas Minimum pada SUTET”. SNI mempunyai pendapat yang berbeda dengan kepmen ESDM di atas mengenai jarak runag aman, yang dapat kita lihat dibawah ini :
a. Jarak bebas umum Vertikal dari konduktor dengan bangunan, yaitu 9 meter untuk SUTET.
b. Jarak bebas minimum horizontal dari sumbu menara, yaitu :
• 22 meter untuk SUTET 500 KV sirkit tunggal.
• 17 meter untuk SUTET 500 KV sirkit ganda.
Kita sebagai penduduk janganlah terlalu risau dengan pembangunan SUTET disekitar pemukiman penduduk ketika keberadaan SUTET tersebut telah sesuai standar yang telah dikeluarkan lembaga tertentu.
Ketika keberadaan SUTET mengganggu kesehatan kita jangan terlalu cepat menyimpulkan bahwa keberadaan SUTET lah yang telah mengganggu kesehatan kita, lebih baik kita teliti dulu medan magnet yang ada di sekitar SUTET tersebut, sudahkah sesuai standar kesehatan yang telah ditentukan. Jika telah sesuai setandar kesehatan maka kita lihat kebersihan dari lingkungan kita, mungkin itu penyebab gangguan kesehatan kita.
Berdasarkan hasil pemaparan dan kesimpulan di atas, berikut ini disampaikan beberapa saran.
1. Janganlah kita terlalu cepat menolak pembangunan SUTET di sekitar pemukiman penduduk dengan alasan bahaya radiasi SUTET tersebut karena semua itu masih dalam penelitian dan SUTET yang sesuai standar kesehatan medan magnet disekitar SUTET tidak melebihi 0,5 mili Tesla.
2. ketika ada gangguan terhadap kesehatan janganlah kita langsung menyalakan keberadaan SUTET, kita teliti terlebih dahulu keberadaan medan magnet SUTET tersebut telah sesuai standar kesehatan apa belum.
PENGARUH
MEDAN ELEKTROMAKNETIK PADA JARINGAN HIDUP
Medan elektromaknetik ada dimana-mana disekitar kita
tetapi tidak terlihat oleh mata manusia. Medan listrik dihasilkan oleh
pembentukan muatan listrik di atmosfer yang berhubungan dengan petir dan
juga dihasilkan oleh perbedaan tegangan (generator, transmisi, distribusi)
semakin tinggi tegangannya semakin besar medan listriknya dan medan
listrik tetap ada walaupun tidak ada arus yang mengalir sedangkan medan maknet
dihasilkan bila ada arus listrik yang mengalir, semakin besar arus
yang mengalir semakin besar medan maknetnya dan harganya bervariasi sesuai
dengan daya yang diserap oleh peralatan listrik. Medan maknet tidak bisa
dihalangi oleh material biasa seperti dinding bangunan, perbedaan antara medan
listrik dan medan maknet dapat dilihat berikut ini:
Perbedaan dari medan listrik dan medan
maknet :
Medan
Listrik:
1. Medan listrik timbul dari adanya
tegangan.
2. Satuan medan listrik V/m
3. Medan listrik akan hadir walaupun
peralatan dimatikan
4. Kuat medan akan berkurang dengan
bertambahnya jarak dari sumber
5. Kebanyakan material bangun merupakan
pelindung medan listrik.
Medan
Magnet :
1. Medan maknet timbul dari arus yang
mengalir.
2. Satuan medna maknet A/m, atau lebih
umum dalamµT.
3. Medan maknet segera hadir begitu
peralatan listrik di hidupkan dan arus mengalir.
4. Kuat medan akan berkurang.
5. Medan maknet tidak diperkuat
oleh kebanyakan material.
a.
Sumber dari medan listrik dan medan maknet.
Secara
alamiah medan listrik dan medan maknet terdapat pada permukaan
bumi
yang besarnya menurut data yang dikeluarkan oleh WHO (1984) :
·
Pada cuaca
normal didapat medan listrik sebesar 0,1 kV/ m - 1,5 kV/m ( sesuai dengan
perubahan pada atmosfer).
·
Besar
medan maknet pada kutub bumi 67 µT dan pada bidang equator sebesar 3,3
µT.
Sumber
lain yang menghasilkan medan listrik dan medan maknet antara lain:
·
Medan
listrik yang diukur oleh Scheneider (1988) dibawa jaringan transmisi tegangan
380 kV sebesar 2,5 kV/m dan 20 m ke lateral terjadi penurunan medan
listrik menjadi 2 kV/m.
·
Departemen
Kesehatan (1993) menunjukkan hasil pengukuran dibawa jaringan tegangan ekstra
tinggi diluar rumah sebesar 0,2 -1,44 kV/m dan 0,2 kV/m didalam rumah.
·
Medan
maknet yang dihasilkan oleh pembangkit listrik, gardu induk dan
jaringan transmisi sebesar 0,05 mT (hasil survey Krause 1986).
·
Departemen
Kesehatan (1993) menunjukkan hasil pengukuran dibawah jaringan tegangan
ekstra tinggi diluar rumah sebesar 0,3 -1,66 µT dan 0,4 -1,99µT didalam
rumah.
Pengaruh pemaparan medan
listrik dan medan maknet terhadap kesehatan manusia.
Beberapa
penelitian menyatakan bahwa gelombang elektromagnetik
bisa berpengaruh pada tubuh manusia. Mekanisme pengaruh tersebut masih
berragam, tergantung seberapa besar frekuensi (energi) gelombang
elektromagnetik tersebut. Salah satu mekanismenya, mengacu pada hukum fisika
bahwa bila ada materi bermuatan listrik yang bergerak pada suatu medan elektromagnetik,
materi tersebut akan mendapat gaya Lorent ke arah tegak lurus medan elektromagnetik
tersebut. Materi-materi organik dalam tubuh juga bermuatan listrik, oleh
karenanya adanya medan elektromagnetik akan merubah arah dan besarnya kecepatan
aliran elektron dalam tubuh, sehingga pada akhirnya akan mempengaruhi
metabolisme dalam tubuh.
Kekhawatiran
akan pengaruh buruk medan listrik dan medan magnet terhadap kesehatan dipicu
oleh publikasi hasil penelitian yang dilakukan oleh Wertheimer dan Leeper pada
tahun 1979 di Amerika. Penelitian tersebut menggambarkan adanya hubungan
kenaikan risiko kematian akibat kanker pada anak dengan jarak tempat tinggal
yang dekat jaringan transmisi listrik tegangan tinggi. Banyak ahli yang
meragukan hasil penelitian tersebut dengan menunjuk berbagai kelemahannya,
antara lain tidak adanya data hasil pengukuran kuat medan listrik dan medan
magnet yang mengenai kelompok anak-anak yang diteliti. Koreksi yang dilakukan
oleh peneliti lainnya seperti yang dilakukan oleh Savitz dan kawan-kawan serta
temuan studi Fulton dan kawan-kawan, ternyata hubungan tersebut tidak ada.
Hasil penelitian dengan metoda yang lebih disempurnakan pernah dilakukan oleh
Maria Linett dan kawan-kawan dari National Cancer Institute -Amerika
tahun 1997. Penelitian yang melibatkan lebih kurang 1200 anak ini melaporkan
bahwa tidak ada hubungan antara kejadian leukemia pada anak yang terpajan medan
listrik dan medan magnet dengan anak-anak yang tidak terpajan. Temuan ini
mengukuhkan penolakan terhadap hasil penelitian yang dilakukan oleh Wertheimer
dan Leeper tersebut.
Penelitian dengan menggunakan hewan percobaan pernah dilakukan sejak tahun 60-an dengan hasilnya bervariasi mulai dari gambaran yang tidak berpengaruh, adanya perubahan perilaku sampai pada pengaruh terjadinya cacat pada keturunan. Sesungguhnya hasil penelitian pada hewan yang menunjukkan adanya pengaruh buruk tersebut diakibatkan oleh penggunaan kuat medan listrik atau medan magnet yang sangat besar dalam percobaan tersebut. Percobaan dengan kuat medan listrik dan medan magnet sampai pada tingkat yang menghasilkan kelainan tersebut memang diperlukan untuk mengetahui proses terjadinya gangguan tertentu sehingga dapat dipergunakan sebagai dasar penanggulangannya. Kuat medan listrik dan medan magnet yang digunakan pada percobaan tersebut hampir mustahil dapat dihasilkan dan terjadi di lingkungan sekitar kehidupan manusia. Pengaruh medan listrik dan medan magnet terhadap kesehatan sangat tergantung pada dosis yang diterimanya. Dosis yang kecil tentu tidak akan berpengaruh, bahkan penelitian yang dilakukan oleh Piekarsi dari negara bekas Uni Sovyet menunjukkan efek positif terhadap penyambungan tulang yang patah pada anjing percobaan.
Para ahli telah sepakat bahwa medan listrik dan medan magnet yang berasal dari jaringan listrik digolongkan sebagai frekuensi ekstrim rendah dengan konsekuensi kemampuan memindahkan energi sangat kecil, sehingga tidak mampu mempengaruhi ikatan kimia pembentuk sel-sel tubuh manusia. Disamping itu sel tubuh manusia mempunyai kuat medan listrik sekitar 10 juta Volt/m yang jauh lebih kuat dari medan listrik luar. Medan listrik dan medan magnet dengan frekuensi ekstrim rendah ini juga tidak mungkin menimbulkan efek panas seperti yang dapat terjadi pada efek medan elektromagnet gelombang mikro, frekuensi radio, dan frekuensi yang lebih tinggi seperti pada telepon seluler. Adanya sementara orang yang tinggal dekat dengan jaringan transmisi listrik melaporkan keluhan-keluhan seperti sakit kepala, pusing, berdebar dan susah tidur serta kelemahan seksual adalah bersifat subyektif, karena persepsi mereka yang kurang tepat.
Penelitian dengan menggunakan hewan percobaan pernah dilakukan sejak tahun 60-an dengan hasilnya bervariasi mulai dari gambaran yang tidak berpengaruh, adanya perubahan perilaku sampai pada pengaruh terjadinya cacat pada keturunan. Sesungguhnya hasil penelitian pada hewan yang menunjukkan adanya pengaruh buruk tersebut diakibatkan oleh penggunaan kuat medan listrik atau medan magnet yang sangat besar dalam percobaan tersebut. Percobaan dengan kuat medan listrik dan medan magnet sampai pada tingkat yang menghasilkan kelainan tersebut memang diperlukan untuk mengetahui proses terjadinya gangguan tertentu sehingga dapat dipergunakan sebagai dasar penanggulangannya. Kuat medan listrik dan medan magnet yang digunakan pada percobaan tersebut hampir mustahil dapat dihasilkan dan terjadi di lingkungan sekitar kehidupan manusia. Pengaruh medan listrik dan medan magnet terhadap kesehatan sangat tergantung pada dosis yang diterimanya. Dosis yang kecil tentu tidak akan berpengaruh, bahkan penelitian yang dilakukan oleh Piekarsi dari negara bekas Uni Sovyet menunjukkan efek positif terhadap penyambungan tulang yang patah pada anjing percobaan.
Para ahli telah sepakat bahwa medan listrik dan medan magnet yang berasal dari jaringan listrik digolongkan sebagai frekuensi ekstrim rendah dengan konsekuensi kemampuan memindahkan energi sangat kecil, sehingga tidak mampu mempengaruhi ikatan kimia pembentuk sel-sel tubuh manusia. Disamping itu sel tubuh manusia mempunyai kuat medan listrik sekitar 10 juta Volt/m yang jauh lebih kuat dari medan listrik luar. Medan listrik dan medan magnet dengan frekuensi ekstrim rendah ini juga tidak mungkin menimbulkan efek panas seperti yang dapat terjadi pada efek medan elektromagnet gelombang mikro, frekuensi radio, dan frekuensi yang lebih tinggi seperti pada telepon seluler. Adanya sementara orang yang tinggal dekat dengan jaringan transmisi listrik melaporkan keluhan-keluhan seperti sakit kepala, pusing, berdebar dan susah tidur serta kelemahan seksual adalah bersifat subyektif, karena persepsi mereka yang kurang tepat.
Batas Pajanan Medan Listrik dan Medan Magnet
Kriteria yang dipakai dalam penentuan batas pajanan menggunakan rapat arus yang diinduksi dalam tubuh. Karena arus-arus induksi dalam tubuh tidak dapat dengan mudah diukur secara langsung maka penentuan batas pajanan diturunkan dari nilai kriteria arus induksi dalam tubuh berupa kuat medan listrik (E) yang tidak terganggu dan rapat fluks magnetik (B). mudahnya misalnya saja suatu medan listrik yang homogen dengan kuat medan sebesar 10 kV/m akan menginduksi rapat arus efektif kurang dari 4 mA/m2 dengan rata-rata pengaliran arus di seluruh daerah kepada atau batang tubuh manusia ( Berhardt, 1985 dan Kaune & Forsythe, 1985 ). Suatu rapat fluks magnetik sebesar 0.5 mT pada 50/60 Hz akan menginduksi rapat arus efektif sekitar 1 mA/m2 pada keliling suatu loop jaringan tubuh yang berjejari 10 cm.
Kriteria yang dipakai dalam penentuan batas pajanan menggunakan rapat arus yang diinduksi dalam tubuh. Karena arus-arus induksi dalam tubuh tidak dapat dengan mudah diukur secara langsung maka penentuan batas pajanan diturunkan dari nilai kriteria arus induksi dalam tubuh berupa kuat medan listrik (E) yang tidak terganggu dan rapat fluks magnetik (B). mudahnya misalnya saja suatu medan listrik yang homogen dengan kuat medan sebesar 10 kV/m akan menginduksi rapat arus efektif kurang dari 4 mA/m2 dengan rata-rata pengaliran arus di seluruh daerah kepada atau batang tubuh manusia ( Berhardt, 1985 dan Kaune & Forsythe, 1985 ). Suatu rapat fluks magnetik sebesar 0.5 mT pada 50/60 Hz akan menginduksi rapat arus efektif sekitar 1 mA/m2 pada keliling suatu loop jaringan tubuh yang berjejari 10 cm.
UNEP, WHO dan IRPA pada tahun 1987 mengeluarkan suatu
pernyataan mengenai nilai rapat arus induksi terhadap efek-efek biologis yang
ditimbulkan akibat pajanan medan listrik dan medan magnet pada frekuensi
50/60HZ terhadap tubuh manusia sebagai berikut : antara 1 dan 10 mA/m2 tidak
menimbulkan efek biologis yang berarti, antara 10 dan 100 mA/m2 menimbulkan
efek biologis yang terbukti termasuk efek pada sistem penglihatan dan syaraf,
antara 100 dan 1000 mA/m2 menimbulkan stimulasi pada jaringan-jaringan yang
dapat dirangsang dan ada kemungkinan bahaya terhadap kesehatan dan, di atas
1000 mA/m2 dapat menimbulkan ekstrasistole dan fibrasi ventrikular dari jantung
(bahaya akut terhadap kesehatan).
Informasi Tambahan:
Adanya medan listrik yang disebabkan oleh pembangkit dan transmisi serta
medan maknet yang ditimbulkan oleh peningkatan penggunaan
peralatan rumahtangga/perkantoran yang menggunakan tenaga listrik
secara tidak langsung akan menimbulkan masalah terhadap kesehatan manusia,
hanya saja sampai berapabesarkah kuat medan listrik dan medan maknet yang
terpapar ke tubuh manusiayang dapat menimbulkan masalah. Adanya induksi medan
maknetik yang dihasilkanoleh alat-alat rumah tangga terhadap manusia sedikit
banyak akan, mempengaruhitingkat kesehatan secara tidak langsung,
induksi tersebut akan menyebabkantersimpannya sejumlah elektron dalam tubuh
mausia dan merupakan sesuatu yangtidak normal.
Kelebihan elektron tersebut akan mempengaruhi kerja
susunan syarafyang membuat komunikasi antar set terganggu, dimana elektron
tersebut tersimpandalam tubuh karena tubuh tesebut tidak dapat mengalirkan
kelebihan elektron kebumi disebabkan terisolasi terhadap bumi. Hal ini sering
kita mendengar keluhankesehatannya terganggu (tidak bisa tidur, stress
dll) dari orang-orang sebagaipengguna alat-alat listrik seperti komputer, TV,
radio, microwave dan sebagainya.
Hukum yang berlaku pada saluran
transmisi:
Hukum Biot Savart
Sebuah kawat apabila dialiri oleh arus listrik akan menghasilkan medan magnet yang garis-garis gayanya
berupa lingkaran-lingkaran yang berada di sekitar kawat tersebut. Arah dari
garis-garis gaya magnet ditentukan dengan kaidah tangan kanan (apabila kita
menggenggam tangan kanan ibu jari sebagai arah arus listrik sedang keempat jari
yang lain merupakan arah medanmagnet)
(Hk. Oersteid)
(Hk. Oersteid)
Apabila sebuah jarum kompas
ditempatkan disekitar kawat berarus maka jarum kompas akan mengarah sedemikian
sehinga selalu mengikuti arah medan magnet. Kuat medan magnet di suatu titik di
sekitar kawat berarus listrik disebut induksi magnet (B). Besar Induksi
maget (B) oleh Biot dan Savart dinyatakan :
- Berbanding
lurus dengan arus listrik (I)
- Berbanding
lurus dengan panjang elemen kawat penghantar (ℓ)
- Berbanding
terbalik dengan kuadrat jarak antara titik itu ke elemen kawat penghantar
- Berbanding
lurus dengan sinus sudut antara arah arus dan garis penghubung titik itu
ke elemen kawat penghantar
Secara
matematis untuk menentukan besarnya medan magnet disekitar kawat berarus
listrik digunakan metode kalkulus. Hukum Biot Savart tentang medan magnet disekitar
kawat berarus listrik adalah:
Penelitian tentang pengaruh medan
listrik terhadap kesehatan manusia antara lain:
·
Korobkova
dan kawan-kawan (1972), melakukan penelitian terhadap 250
tenaga
kerjapada gardu induk 500 kV di Uni Sovyet yang terpapar selama 10
tahun
didapati adanya gangguan susunan syaraf pusat, keluhan nyeri kepaladan
gangguan tidur.
·
Kowenhoven
dan kawan-kawan (1979) dari John Hopkins Hospital melakukan
penelitian
terhadap tenaga kerja yang telah bekerja selama 3,5 tahun pada
sistem
transmisi 345 kV tidak ditemukan adanya gangƒ Milham (1985) melakukan
analisa terhadap penelitian yang terjadi pada pekerja antara tahun 1950
-1982 di Washington, disimpulkan bahwa telah terjadi peningkatan proporsional
ratio kematian untuk leukemia dan limfoma non hodgkin pada pekerja yang
terpapar medan listrik dan dari sini dapat disimpulkan bahwa medan
listrik bersifat karsinogenik.
·
Qiang K
(1994) melakukan penelitian terhadap 964 pekerja yang terpapar
medan
elektromaknetik dan 66 pekerja yang bertugas sebagai petugas
pemeliharaan
jaringan transmisi 750 kV di Cina, ternyata dari basil
pemeriksaan
tidak terdapat gangguan kesehatan dan mereka yang bertugas pada pemeliharaan
jaringan dan tinggal sepenuhnya dibawah jaringan dengan tingkat pemaparan
kurang dari 5 kV/m. Sementara itu WHO menyatakan kira-kira 25.000 artikel
yang meneliti tentang pengaruh biologi dan penggunaan peralatan kesehatan
dari non - ionizingradiation selama 30 tahun, menunjukkan perlunya penelitian
lebih lanjut walaupun sebenarnya tidak ada pengaruh dari pemaparan medan
listrik maupun medan maknet terhadap kesehatan manusia, memang untuk
dosis pemaparan yang tinggi dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Pengaruh atas
kesehatan umum; beberapa kelompok masyarakat mengeluhkan adanya
simptom akibat pemaparan medan elektromaknetik di rumah guan kesehatan.
seperti
sakit kepala, gelisah, depresi dan bunuh diri, nuaseam,
kelelahan dan menurunnya libido, tetapi pada ahli menyatakan bahwa
gangguan kesehatan tersebut mungkin disebabkan oleh kebisingan atau faktor lain
dari lingkungan, atau oleh kegelisahan yang berhubungan dengan kehadiran
teknologi baru. Pengaruh dari kehamilan; banyak sumber yang berbeda dan
pemaparan medan elektromaknetik didalam kehidupan dan lingkungan kerja,
termasuk layar komputer, kasur air dan selimut elektrik, mesin las, radar,
telah dievaluasi oleh WHO dan organisasi lainnya. Seluruhnya menunjukkan
bahwa pemaparan medan pada level lingkungan tidak meningkatkan
resiko seperti kelahiran spontan, malformasi, berat badan rendah, dan penyakit
turunan.Ada beberapa laporan yang menyatakan adanya hubungan antara masalah
kesehatan dan perkiraan pemaparan medan elektromaknetik, seperti laporan
prematur dan berat badan rendah pada anak dari pekerja di industri
elektronika, tetapi ini tidak dilihat oleh kalangan peneliti sebagai sesuatu
yang disebaokan oleh pemaparan medan. Pengaruh terhadap katarak; lritasi mata
dan katarak telah dilaporkan pada pekerja yang terpapar radiasi tinggi
dari radio frekuensi dan microwave, tetapi penelitian pada ,hewan tidak
mendukung hal tersebut. Medan elektromaknetik dan kanker; walaupun
banyak penelitian, pada kenyataannya masih tetap sesuatu yang kontroversial.
Walaupun begitu, jelas bahwajika medan elektromaknetik mempunyai pengaruh
atas kaker, kemudian setiap kenaikan dari resiko akan sangat kecil.
Hasil yang diperoleh berisi banyak inkonsistensi, tetapi tidak ada kenaikan
yang besar dalam resiko yang telah ditemukan untuk kanker pada anak-anak
dan orang dewasa. Sejumlah penelitian epidemiologi mengingatkan adanya
sedikit peningkatan dalam resiko leukemia bagi anak dengan pemaparan
medan maknet frekuensi rendah di rumah. Begitupun para peneliti tidak
dapat menarik kesimpulan secara umum bahwa hasil ini mengindikasikan
hubungan sebab-musabab antara pemaparanmedan elektromaknetik dan penyakit.
Hal ini disimpulkan karena binatang dalam penelitian laboratorium
gagal menunjukkan pengaruh reproduksi bahwa secara konsisten dengan hipotesa
bahwa medan elektromaknetik sebagai penyebab kanker.
K e s I m p u l a n :
1.Untuk
mengurangi medan elektrornaknetik maka dianjurkan agar peggunaan alat listrik
rumah tangga harus seminimal mungkin.
2.Semakin
tinggi medan yang timbul maka akan semakin besar pengaruhnya
terhadap
kesehatan tubuh kita (stress, pusing, sulit untuk tidur. dll).
3.Diusahakan
agar tubuh kita terhubung ketanah, dengan demikian kelebihan
elektron
dapat disalurkan ke bumi. Untuk itu usahakan agar penggunaan karpet
di
rumah dibatasi pada tempat-tempat yang dianggap perlu.
4.Pengaruh
utama dari medan elektromaknetik frekuensi rendah yaitu pemanasan
pada
jaringan tubuh.
5.Tidak
ada keragu-raguan bahwa pemaparan singkat pada medan elektromaknetik
yang
sangat tinggi dapat membahayakan kesehatan.
6.Pemaparan
medan elektroniaknetik terhadap manusia tidak banyak berpengaruh
terhadap
kesehatan walaupun begitu penelitian terhadap hal tersebut masih
terus
dilakukan hingga saat ini.
7.Fokus
dari penelitian internasional saat ini adalah menyelidiki adanya
kemungkinan
hubungan (link) antara kanker dan medan elektromaketik pada
saluran
daya dan frekuensi radio.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar